1.
PENGERTIAN
a. Wiggins (1994), Konformitas adalah
kecenderungan untuk mengikuti keinginan dan norma kelompok.
b. Zebua dan Nurdjayadi (2001), Konformitas adalah
suatu tuntutan yang tidak tertulis dari kelompok teman sebaya terhadap
anggotanya tetapi memiliki pengaruh yang kuat dan dapat menyebabkan munculnya
perilaku-perilaku tertentu pada anggota kelompok.
c. Myers (1999),
Konformitas merupakan perubahan perilaku sebagai akibat dari tekanan
kelompok, terlihat dari kecenderungan remaja untuk selalu menyamakan
perilakunya dengan kelompok acuan sehingga dapat terhindar dari celaan maupun
keterasingan.
d.
Baron dan Byrne (1994), Konformitas remaja
adalah penyesuaian perilaku remaja untuk menganut norma kelompok acuan,
menerima ide atau aturan-aturan kelompok yang mengatur cara remaja berperilaku.
e. Berk (1993), Konformitas terhadap kelompok teman
sebaya ternyata merupakan suatu hal yang paling banyak terjadi pada fase
remaja.
f. Menurut Cialdini & Goldstein (Taylor, dkk,
2009), Konformitas adalah tendensi untuk mengubah keyakinan atau periloaku
seseorang agar sesuai dengan perilaku orang lain.
g. Kartono dan Gulo (2000), Konformitas adalah
kecenderungan untuk dipengaruhi tekanan kelompok dan tidak menentang
norma-norma yang telah digariskan oleh kelompok.
Seseorang melakukan konformitas
terhadap kelompok hanya karena perilaku individu didasarkan pada harapan
kelompok atau masyarakat.
2.
ASPEK KONFORMITAS
Taylor, dkk (2004)
membagi aspek konformitas menjadi lima, yaitu:
a.
Peniruan
Keinginan individu untuk sama dengan
orang lain baik secara terbuka atau ada tekanan (nyata atau dibayangkan)
menyebabkan konformitas.
b.
Penyesuaian
Keinginan individu untuk dapat
diterima orang lain menyebabkan individu bersikap konformitas terhadap orang
lain. Individu biasanya melakukan penyesuaian pada norma yang ada pada
kelompok.
c.
Kepercayaan
Semakin besar keyakian individu pada
informasi yang benar dari orang lain semakin meningkat ketepatan informasi yang
memilih conform terhadap orang lain.
d.
Kesepakatan
Sesuatu yang sudah menjadi keputusan
bersama menjadikan kekuatan sosial yang mampu menimbulkan konformitas.
e.
Ketaatan
Respon yang timbul sebagai akibat
dari kesetiaan atau ketertundukan individu atas otoritas tertentu, sehingga
otoritas dapat membuat orang menjadi conform terhadap hal-hal yang disampaikan.
3.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONFORMITAS
Menurut Sears
(2004) menyebutkan ada 4 faktor yang mempengaruhi konformitas, antara lain:
a.
Rasa Takut terhadap Celaan Sosial
Alasan utama konformitas yang kedua
adalah demi memperoleh persetujuan, atau menghindari celaan kelompok. Misal,
salah satu alasan mengapa tidak mengenakan pakaian bergaya Hawai ke tempat
ibadah adalah karena semua umat yang hadir akan melihat dengan rasa tidak
senang.
b.
Rasa Takut terhadap Penyimpangan
Rasa takut dipandang sebagai individu
yang menyimpang merupakan faktor dasar hampir dalam semua situasi sosial.Setiap
individu menduduki suatu posisi dan individu menyadari bahwa posisi itu tidak
tepat. Berarti individu telah menyimpang dalam pikirannya sendiri yang
membuatnya merasa gelisah dan emosi terkadang menjadi tidak terkontrol.
Individu cenderung melakukan suatu hal yang sesuai dengan nilai-nilai kelompok
tersebut tanpa memikirkan akibatnya nanti.
c.
Kekompakan Kelompok
Kekompakan yang tinggi menimbulkan
konformitas yang semakin tinggi. Alasan utamanya adalah bahwa bila orang merasa
dekat dengan anggota kelompok yang lain, akan semakin menyenangkan bagi mereka
untuk mengakui dan semakin menyakitkan bila mereka mencela.
d.
Keterikatan pada Penilaian Bebas
Keterikatan sebagai kekuatan total
yang membuat seseorang mengalami kesulitan untuk melepaskan suatu pendapat.
Orang yang secara terbuka dan bersungguh-sungguh terikat suatu penilaian bebas
akan lebih enggan menyesuaikan diri terhadap penilaian kelompok yang
berlawanan.
Ada empat faktor
yang perlu diperhatikan yang dapat mempengaruhi konformitas (Baron dan Byrne,
2005), yaitu :
a.
Kohesivitas
b.
Ukuran kelompok
b.
Ada-tidaknya dukungan sosial
c.
Perbedaan jenis kelamin
Sears (1994)
mengemukakan secara eksplisit bahwa konformitas remaja ditandai dengan adanya
tiga hal sebagai berikut :
a.
Kekompakan
Kekuatan yang dimiliki kelompok acuan
menyebabkan remaja tertarik dan ingin tetap menjadi anggota kelompok. Eratnya
hubungan remaja dengan kelompok acuan disebabkan perasaan suka antara anggota
kelompok serta harapan memperoleh manfaat dari keanggotaannya. Semakin besar
rasa suka anggota yang satu terhadap anggota yang lain, dan semakin besar harapan
untuk memperoleh manfaat dari keanggotaan kelompok serta semakin besar
kesetiaan mereka, maka akan semakin kompak kelompok tersebut.
1)
Penyesuaian diri
2)
Perhatian terhadap kelompok
b.
Kesepakatan
Pendapat kelompok acuan yang sudah
dibuat memiliki tekanan kuat sehingga remaja harus loyal dan menyesuaikan
pendapatnya dengan pendapat kelompok.
1)
Kepercayaan
2)
Persamaan pendapat
3)
Penyimpangan terhadap pendapat kelompok
c.
Ketaatan
Tekanan atau tuntutan kelompok acuan
pada remaja membuatnya rela melakukan tindakan walaupun remaja tidak
menginginkannya. Bila ketaatannya tinggi maka konformitasnya akan tinggi juga.
1)
Tekanan karena ganjaran, ancaman, atau hukuman
2)
Harapan orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Baron, R.A., & Byrne, D. 2005. Psikologi
Sosial. Jilid II Edisi Kesepuluh (terjemahan Djuwita, R). Jakarta: Erlangga
Baron, R.A., Byrne, D &
Barncombe, N.R. 2006. Social Psychology Eleventh Edition. New York :
PEARSON
Kartono, K & Gulo, D. 2000. Kamus
Psikologi. Bandung: Pionir Jaya
Sears, D.O., Feedman, J.L., &
Peplau, L.A. 1994. Psikologi Sosial. Jilid 2 Edisi Kelima (terjemahan
Michael Adryanto). Jakarta: Erlangga
Sears, D.O. 2004. Psikologi
Sosial Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Taylor, S.E., Peplau,
L.A & Sears, D.O. 2009. Psikologi Sosial Edisi XII. Jakarta: Kencana
Zebua, A.S & Nurdjayadi, R.D.
2001. Hubungan antara Konformitas dan Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif
pada Remaja Putri. Jurnal Phronesis
Sangat bermanfaat.. :)
BalasHapusterimakasih.. :D
BalasHapusmau tanya,untuk bagian aspek konformitas dapet dari buku apa ya?
BalasHapusThanks! Terutama makasih udah cantumin sumber acuannya. Itu penting banget makasiiih :')
BalasHapusterimakasihhhhhhhh:*
BalasHapusThank youu ya
BalasHapusMbaa dapet aspek konformitas taylor dari buku mana ya?
BalasHapusMba udh dapt buku taylornya ada ga dlam buku itu aspeknya konformitas?
Hapusthx berguna banget buat laporan gue
BalasHapusterimakasih ya
BalasHapus